Senin, 11 Oktober 2010

Manajemen Aksi

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management, yang arti sederhananya mengurus, mengelola. Sedangkan aksi (action) berarti tindakan, gerak. Secara defenisi: manajemen aksi adalah tindakan atau gerakan yang dikelola atau diurus dengan baik, tidak asal aksi.

Aksi terbagi dalam 2 (dua) macam :
1.AKSI INFORMASI 
adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberikan informasi terhadap rakyat banyak.
2.AKSI MASSA 
adalah tindakan atau gerakan yang menjadikan massa sebagai subyek (pelaku) dari perjuangan, BUKAN obyek. Dengan cara menyertakan massa dalam aksi, dengan tujuan PENYADARAN RAKYAT.

Aksi informasi terdiri dari beberapa bentuk :

FAMLET 
adalah kertas yang berisikan tulisan informasi lengkap dan singkat, ditempel ditempat-tempat umum ataupun papan-papan info.

SELEBARAN 
adalah tulisan yang menjelaskan tentang suatu issue secara gamblang, jelas dan padat, untuk dibagikan kepada rakyat secara langsung agar mengerti dan paham issue yang sedang dibawa oleh mahasiswa, contoh : menyebarkan selebaran yang berisi informasi yang dikemas dengan sederhana agar mudah dipahami kepada masyarakat betapa para koruptor sangat jahat dalam merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

SPANDUK 
adalah kain berukuran panjang yang bertuliskan informasi dengan singkat, padat dan dapat dimengerti.Dipasang ditempat-tempat strategis dan dapat dilihat oleh rakyat banyak.

GRAFITI 
adalah coretan yang menuliskan tentang issue dengan singkat, padat dan gampang dimengerti. Menggunakan pilox ataupun spidol-spidol besar ditempat-tempat yang sering dilihat dan dilalui masyarakat, seperti di bis kota, angkot, tembok, kamar mandi umum, dll.

AKSI MASSA terbagi dalam beberapa bentuk :

SABOTASE 
adalah aksi yang dilakukan dengan cara mengambil alih suatu pekerjaan orang lain, agar tuntutannya dipenuhi. Seperti men-sabotase gedung stasiun Televisi, radio atau menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat, kantor gubernur, kantor walikota, kantor bupati,kantor rektorat yang meng-korup dana mahasiswa, dll.

PEMOGOKAN 
adalah aksi yang dilakukan dengan menghentikan pekerjaan yang semestinya berjalan, agar tuntutan rakyat diperhatikan dan dipenuhi oleh yang dituntut. Seperti pemogokan buruh secara massal untuk menuntut kenaikan gaji atau penurunan jam kerja, pemberlakuan cuti hamil, pemogokan kuliah mahasiswa untuk menuntut penurunan SPP yang mahal, atau menuntut pihak rektorat untuk memberikan akses yang lebih besar dalam mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa seperti mengadakan seminar-seminar skala nasional, meng-aktif-kan kembali unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang sedang tertidur pulas (karena masalah dana untuk mendukung suatu event),menuntut rektorat untuk transparan dalam penggunaan DANA KEMAHASISWAAN yang nota bene dibayar mahasiswa setiap semester/tahunnya kepada universitas dan itu jelas bukan bantuan universitas kepada mahasiswa- anehnya dana itu menghilang secara misterius dari tahun ke tahun tanpa para mahasiswa pernah menyadari akan hak-haknya itu atau memang para mahasiswa manggut-manggut saja belagak sok tau tapi ndak sadar dibodohi (ntahlah!), mogok makan yang dilakukan untuk menuntut kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat seperti kenaikan BBM, kenaikan tarif air minum, listrik, telepon, dll.

DEMONSTRASI 
adalah aksi yang dilakukan oleh banyak orang dengan cara turun ke jalan dengan meneriakkan tuntutan kepada pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang MENINDAS rakyat. Seperti aksi demonstrasi di gedung rakyat DPR, DPRD, istana, kantor gubernur, kantor walikota, kantor bupati, menolak kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.

Proses demonstrasi bisa terjadi :
1.DISKUSI dan RAPAT ; dilakukan beberapa orang atau banyak orang guna membahas situasi yang sedang berkembang baik nasional ataupun daerah, seperti tragedi banjir akibat illegal logging, kenaikan BBM, penggusuran, korupsi dana-dana rakyat oleh para pejabat di daerah, provinsi ataupun nasional, dll.
2.PENENTUAN ISSUE ; setelah melakukan rapat tentang berbagai issue yang dibahas, rapat harus mengerucut kepada issue yang dikedepankan, sikap terhadap situasi itu. Seperti misalnya ada kebijakan kenaikan tarif air minum yang dikeluarkan oleh pemerintah setelah dibahas dan disikapi hasilnya adalah menolak kenaikan tarif air minum. Issue hasil rapat bahwa peserta rapat sepakat menolak kenaikan tarif air minum
3.ANALISA SWOT ; setelah issue didapatkan maka haruslah dilakukan analisa STRENGHT (kekuatan) menganalisa tentang kekuatan di dalam atau intern seperti berapa jumlah basis kampus, berapa massa mahasiswa atau rakyat. WEEKNESS (kelemahan) menganalisa tentang kelemahan yang ada di dalam, seperti egoisme antar basis atau person, dll. OPORTUNITY (peluang) menganalisa peluang diluar organisasi/ekstern, contoh : pada waktu jam kuliah karena mahasiswa masih ada dan mudah menginformasikan aksi kepada kawan-kawan, atau kuliah tidak ada/libur sehingga tidak terganggu kuliah untuk ikut dalam aksi. Kemudian memiliki kawan di kampus lain selain organisasi di dalam kampus sendiri yang bisa diajak aksi, dan peluang-peluang lain. TREATMEN (ancaman) ancaman yang sifatnya dari luar, misalnya ketika ada satu issue aksi yang akan dilakukan perhatikan pasti ada beberapa ormas yang perlu diwaspadai. Dan yang pasti setiap ada aksi pasti ada intelijen, polisi dan TNI.
Analisa SWOT dilakukan dengan mengeluarkan FAKTA sebanyak-banyaknya dan tidak boleh berbohong agar kita mengetahui seberapa besar kekuatan kita. Hasil dari analisa SWOT ini disimpulkan untuk menentukan apa langkah yang akan diambil.

4.PILIHAN AKSI; setelah melakukan kesimpulan maka ada beberapa pilihanaksi seperti di atas, aksi massa dan aksi informasi tidak harus terpisah, justru bisa juga digabung seperti aksi massa sambil membagi-bagikan selebaran, famlet. Misalnya memilih aksi massa dalam bentuk demonstrasi dengan membagi-bagikan selebaran, famlet, dll.

5.RAPAT TEKLAP;setelah ditentukan pilihan aksi maka dilakukanlah RAPAT TEKNIS LAPANGAN (teklap) yang membahas apa yang akan dilakukan dan pembagian kerja, rapat ini dihadiri beberapa perwakilan kampus (minimal 5 orang).

Rapat TEKLAP didalamnya membahas :
a. TARGET, setelah menentukan issue dan pilihan aksi, target apa yang akan dicapai di dalam aksi tersebut.
b. SPACE, temapat aksi yang akan dituju, contoh : gedung DPRD, kantor gubernur,kantor walikota, akntor bupati,kantor rektorat, dll. Diharuskan yang sesuai dengan issue yang diangkat, seperti kenaikan tarif air minum yang menaikkan adalah pemerintah, DPRD dan PDAM, maka space aksi tidak boleh diluar itu.
c. TITIK KUMPUL, jika organisasi terdiri dari banyak basis yang berbeda maka diperlukan titik kumpul, adalah suatu tempat atau wilayah dimana basis akan bertemu sebelum menuju space.
d. WAKTU (hari dan jam), adalah hari kapan aksi akan dilaksanakan dan jam berapa berkumpulnya basis ditempat titik kumpul.
e. FLOW, adalah pemilihan cara aksi konvoi atau longmarch
f. POLA, pola aksi terbagi 2 (dua) DINAMIS dan STATIS:
1.Dinamis : aksi yang dilakukan dengan tidak diam disatu tempat tertentu (bergerak).
2.Statis : aksi yang dilakukan hanya diam disatu tempat tertentu, contoh ; mimbar bebas di kampus.

Aksi dinamis dan aksi Statis terbagi 2 (dua) :
1. Terbuka : aksi yang terbuka untuk semua orang selain massa organisasi itu sendiri.
2. Tertutup : aksi yang tidak boleh diikuti oleh massa selain massa organisasi itu sendiri.

g. ESTIMASI, adalah penghitungan jumlah massa dari masing-masing basis
h. PEMBAGIAN KERJA, adalah pembuatan struktur sementara (hanya untuk aksisaja) yang bertugas dalam pelaksanaan aksi.

Jenlap (Jenderal Lapangan)
adalah Pengambil posisi/keputusan tertinggi di lapangan, tidak bisa komunikasi selain dengan kurir-nya saja, tidak boleh diketahui banyak orang, kecuali struktur aksi saja.

Danlap (Komandan Lapangan)
adalah Pelaksana kebijakan yang diperintahkan Jenlap, dengan konsultasi dengan Danlap yang mengomandoi divisi di lapangan.

Wadanlap ( Wakil Komandan Lapangan)
adalah wakil Danlap yang membantu tugas Danlap di lapangan (dengan konsultasi dengan Danlap)
bersambung…
Divisi Dinlap (dinamisator lapangan)
Bertugas men-dinamisir massa agar tetap semangat dan mengatur jalannya orator di depan.

Divisi Aster (asisten teritorial)
Penjaga barisan massa, agar tidak lepas/keluar dari barisan aksi.

Divisi Sweeper
Bertugas “menyapu” massa yang berada diluar barisan agar kembali kedalam barisan, serta menyisir massa yang tertinggal setelah aksi selesai dilakukan.Dan pulang paling terakhir sampai di base camp.

Divisi SS (secret security)
Adalah kontra intelijen. Tugasnya melindungi posisi tertinggi di lapangan (Jenlap dan Danlap) dan mencari informasi seputar intelijen yang berada di aksi massa. Keberadaan SS tidak boleh diketahui banyak orang.

Divisi Humas/public relation
Bertugas membuat pernyataan sikap aksi secara tertulis dan men-sosialisasikan kepada pers/wartawan (media cetak&media elektronik).

Divisi Kronologis (reporter)
Pencatat kejadian-kejadian penting ketika aksi sedang berjalan, lengkap dengan lokasi,hari,pukul.

Divisi Lobby (negoisator)
Adalah negoisator aksi, bertugas melakukan negoisasi dengan aparat yang menghadang, atau aksi organisasi lain yang aksi pada saat bersamaan dan memiliki issue yang sama.

Divisi Kurir
Adalah divisi penyambung lidah, yang bertugas menyampaikan pesan informasi dari Jenlap ke Danlap, dari Danlap ke koordinator Divisi-Divisi

Divisi Advokasi nonlitigasi
Melakukan pembelaan non hukum jika massa aksi tertangkap, pembelaan bersifat pengumpulan bukti di lapangan, menghubungi pengacara.

Setelah pembagian kerja, jika dibutuhkan setiap divisi melakukan rapat pleno guna merumuskan apa yang harus dilakukan ketika aksi, kemudian di floorkan kepada peserta rapat untuk disahkan.

6. rapat EVALUASI ; setelah melakukan aksi, setiap yang bertugas di dalamaksi mengadakan rapat evaluasi untuk melakukan evaluasi terhadap aksi yang telah dilakukan tadi (target dan pembagian kerja), sehingga kesalahan-kesalahan kecil dapat ditiadakan untuk aksi selanjutnya dan aksi akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Tidak ada komentar: