Rasulullah Saw. bersabda : Tidak akan terjadi kiamat hingga muncul dajjal pembohong, jumlahnya mendekati 30 orang, semua mereka mengaku sebagai Rasul-rasul Allah (Hadits Riwayat Turmuzi No.2218 Bab Fitan).
Hadits di atas menjelaskan bahwa akan terjadi fitnah di akhir zaman di dalam tubuh Islam untuk merobek-robek keutuhan agama ini, yaitu munculnya para pendusta yang mengaku diri menjadi Nabi dan Rasul, sementara Rasul dan Nabi tidak lagi setelah diutusnya Nabi Muhammad Saw. berdasarkan keterangan Al-quran surat al-Ahzab ayat 40: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dan demikian pula keterangan hadits-hadits sahih.
Jumlah Nabi-nabi palsu tersebut tidak tanggung-tanggung hampir 30 orang, dimulai pada masa hidup Rasulullah Saw., sampai wafat beliau tetap ada saja orang-orang berambisi jadi Nabi dan Rasul, anehnya ada saja pendukung dan pengikutnya, meskipun keterangan tentang diutusnya Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi dan Rasul sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Tidak heran bila terjadi semua itu, karena setiap ada orang yang berani mengatakan guru pasti ada muridnya, berkata pepatah Arab: “Likulli Saqith Lahu Laqith”. Setiap yang jatuh pasti ada yang mengutip. Menurut catatan sejarah, semasa hidup Rasulullah Saw. sudah ada yang berani mengaku jadi Nabi yaitu Musailamah al Kazzab dan keturunan Bani Hanifah di Yamamah, pada tahun ke 10 H. Beliau berkirim surat kepada Nabi Muhammad meminta agar bumi ini dibagi dua. Sebagian untuk Nabi Muhammad sebagian untuk Musailamah Al Kazzab (pembohong) itu, tidak cukup sampai di situ dia mengaku telah mendapat wahyu dari Allah Swt., dengan meniru-niru gaya susunan Alquran seperti “Alfil, Malfil, Wama adrakamal bil, Alfil lahu zanbun watsil, khurthum thowil, inna zalika min khalqi rabbinal qalil”.
(Artinya: gajah, apakah gajah itu? Tahukah kamu apakah gajah itu? Gajah itu ialah binatang yang memiliki ekor yang tebal dan belalai yang panjang, yang demikian itu termasuk ciptaan Tuhan yang langka). Dan masih banyak lagi penyimpangan yang dilakukan oleh Musailamah Al Kazzab. Akhirnya Nabi palsu ini tidak lama bertahan di muka bumi ini pada tahun 11 H tewas di bunuh oleh Khalid bin Walid pada masa pemerintahan Abu Bakar Siddik. Lalu muncul pula Aswad al Insi dari Yaman mengaku jadi Nabi, dengan keahliannya sebagai penyair dan seorang dukun, akhirnya Nabi pembohong ini pun mati sehari sebelum wafatnya Rasulullah Saw. Berikutnya muncul pula, Mukhtar bin Abi Ubeid mengaku telah dapat wahyu dari Allah Swt., beliau dari keturunan Bani Saqif, lain halnya dengan Thalhah bin Khuwailid Al Asadi punya keahlian perang mengaku telah bertemu dengan Jibril dan mendapat wahyu dari Allah, akirnya Thalhah diperangi oleh Abu Bakar Sidiq, semua pasukannya terbunuh dan dia melarikan diri ke Syam, dan pada akhir hayatnya masuk Islam kembali bertobat kepada Allah Swt. Pasa masa yang sama muncul pula seorang wanita mengaku jadi Nabi yaitu Sajah binti Haris Suwaid. Beliau ahli bahasa Arab dan saingan berat Musailamah al Kazzab, ketika dia disuruh nikah dengan Musailamah al Kazzab nabi yang palsu itu menolaknya akhirnya dia bertobat dan masuk Islam.
Dalam waktu yang tidak lama, muncul pula Abdul Hasan Ahmad bin Yahya dari golongan Mu’tazilah, mengaku nabi dan mati tahun 303 H. Dan pada tahun itu juga lahir pula nabi palsu yang bernama Al Mutanabbi dari Kufah Bagdhad. Akhirnya dia mati tahun 354 H. Berikutnya datang pula Abul A’la al Ma’ari dari Syam. Beliau menentang mukjizat Alquran dan membuat Alquran tandingan. Beliau mati tahun 1061 M., tidak sempat bertobat. Terakhir sekali adalah Mirza Ghulam Ahmad lahir 1840 M. mati tahun 1908 M, karena penyakit kolera setelah dido’akan supaya dikutuk oleh Allah Swt. Nabi palsu terakhir ini berasal dari Qadian (nama desa di Punjab India), tidak punya keahlian apa-apa karena dia mengidap penyakit Melancholy (sejenis gila). Beliau mengaku nabi dan mendapat wahyu dari tuhan. Lebih 10.000 ayat yang diterimanya dari Allah menurut nabi gila itu. Ajaran Ahmadiyah ini masuk ke Indonesia mulai pada tahun 1924, dibawa oleh Mirza wali Ahmad Baiq dan Maulana Ahmad dari Lahore, berpusat di Yogyakarta ketika itu. Hingga sekarang ajaran ini masih eksis di negeri mayoritas muslim ini.
Nampaknya tarik ulur untuk membumi hanguskan ajaran sesat ini begitu kuat, kuat dugaan bahwa kepentingan Israel dan pihak asing untuk mempertahankan ajaran ini tidak dapat dinafikan. Padahal sangat jelas prinsip ajaran Ahmadiyah adalah kafir dan bertentangan dengan ajaran Islam, dan perlu digaris bawahi ini bukan khiafiah tetapi penyimpangan yang wajib diamputasi seperti apa yang dikatakan oleh Pengurus MUI pusat. Di antara penyimpangan-penyimpangan akidah yang dijadikan pegangan oleh Ahmadiyah adalah :
1. Meyakini Mirza Ghulam Ahmad adalah almasih yang ditunggu kedatangannya menjelang hari kiamat.
2. Meyakini Nabi Muhammad bukan Nabi akhir zaman bahkan nabi tetap diutus bila diperlukan, dan Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi yang utama dari sekalian nabinabi.
3. Meyakini bahwa Allah Swt., berpuasa, sholat, tidur, jaga, menulis, bisa benar bisa salah, dan melakukan setubuh dengan perempuan.
4. Meyakini bahwa Jibril menurunkan wahyu kepada Mirza Ghulam Ahmad, dan juga ilham, statusnya sama dengan Alquran.
5. Meyakini bahwa tiada yang dikatakan Alquran kecuali yang dibawa oleh Almasih yang ditunggu-tunggu kedatangannya tidak hadits kecuali yang disampaikan oleh Mirza, tidak ada Nabi melainkan di bawah kepemimpinan Mirza.
6. Meyakini bahwa kitab mereka diturunkan oleh Allah namanya Alkitabul Mubin, selain Alquran.
7. Meyakini bahwa mereka penganut agama baru mempunyai ajaran syariat tersendiri, dan teman-teman dari Mirza adalah setara dengan sahabat-sahabat Nabi Muhammad.
8. Meyakini bahwa desa Qadian, adalah seperti madinah Al Munawwarah, dan tanahnya sama seperti tanah Haram.
9. Membatalkan kewajiban jihad dan wajib taat kepada pemerintah Inggris, karena mereka dianggap sebagai “Ulul Amri” seperti di dalam Alquran.
10. Semua muslim menurut mereka adalah kafir hingga mereka mau masuk ke kelompok Ahmadiah Qadian, sebagaimana juga haram menikahi pasangan yang tidak segolongan dengan mereka.
Dikutib dari kitab Mausu’ah Muyassarah fil Adyan wal Mazahib Al Mu’asirah hal.390.
Dan masih banyak lagi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok sesat ini, satu point saja diantara 10 point di atas sudah cukup untuk menggugurkan akidah mereka dari akidah Islam dan dikelompokkan kepada orang-orang murtad dan kafir kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, diserukan kepada para jamaah Ahmadiah bertobatlah kepada Allah, karena Allah Maha Penerima taubat. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar