Prediksi itu berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak 1960-an, dan di Indonesia dipantau oleh Lapan sejak 1975. Pasalnya, aktivitas baru di matahari yang disebut “Solar Cycle 24” terlacak oleh lembaga atmosfer Amerika Serikat, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Adminis tration). Bintik matahari itu adalah badai magnetik, lebih besar dari pada bumi, yang menodai permukaan matahari. Suhunya kira-kira 1.500 derajat Celcius lebih dingin. Oleh karena itu, cuacanya lebih gelap dibanding daerah sekitarnya yang bersuhu 5.800 derajat.
Bintik matahari terjadi dalam daur sembilan sampai tiga belas tahun –lebih sering sebelas tahun— jangka waktu normal dari satu solar maksimum (jumlah bintik matahari terbanyak) ke solar maximum berikutnya. Begitu pun sebaliknya, dari solar minimum ke solar minimum berikutnya.
Maka, logis jika periode waktu dari solar maksimum ke solar minimum, dari puncak hingga nadir, biasanya berada dalam rentang waktu 5 sampai 6 tahun. Daur sekarang ini, 23, akan mencapai titik nadir pada akhir 2006. Daur berikutnya, 24, akan memuncak pada 2012.
Bintik matahari telah dimonitor dengan mata telanjang selama ribuan tahun. Dengan teleskop, tak lama setelah Galileo menyiptakanya pada 1610, dan dengan satelit sejak pertengahan 1970-an. Ada konsensus ilmiah yang lebih luas, bahwa aktivitas matahari keseluruhan —pada dasarnya berarti beragam bentuk ledakan dan letupan surya— meningkat saat jumlah bintik matahari meningkat, dan turun ketika jumlah bintik matahari menurun.
Badai matahari adalah fenomena alam yang terjadi pada matahari ketika terlemparnya proton dan elektron akibat aktifitas magnetik matahari. Akibat aktifitas magnetik tersebut, gelombang magnetik yang mengarah ke bumi menghalangi sinyal-sinyal komunikasi. Oleh karena itu, seluruh alat komunikasi yang meng gunakan sinyal elektromagnetik, pada saat itu tidak bisa berfungsi de ng an baik.Nah kgangguan di lingkungan bumi, penampakan aurora yang sangat menakjubkan di Kutub, kenaikan intensitas sabuk radiasi yang menyelimuti bumi, bahkan mengganggu kinerja satelit. Itu akan menyebabkan panas yang luar biasa di bumi.Kalau kalian masih inget sama badai matahari pada tahun 2003 yang menyebabkan gangguan di lingkungan bumi, penampakan aurora yang sangat menakjubkan di Kutub, kenaikan intensitas sabuk radiasi yang menyelimuti bumi, bahkan mengganggu kinerja satelit. Itu akan menyebabkan panas yang luar biasa di bumi. Terlebih atmosfer sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian. Sehingga, selain memanaskan bumi secara radikal, juga melelehkan es di Kutub, dan menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.
Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari, mulai retak. Bahkan, ada yang sampai sebesar kota California. Pergeseran Kutub juga tengah berlangsung. Badai matahari atau solar storm dapat menimbulkan ledakan energi yang cukup dahsyat ke arah Bumi.
Ledakan itulah yang kemudian akan mengganggu jalannya sistem sinyal elektronik yang sensitif, khususnya ponsel dan GPS. Keakuratan GPS akan berkurang hingga 90%, dan dapat rusak. Itu sangat membahayakan dunia penerbangan, di mana fungsi GPS sudah seperti ”nafas pada manusia.”
Fenomena itu juga sangat berpengaruh pada pembangkit listrik jika terus dinyalakan pada saat badai berlangsung, karena medan magnet Bumi yang tidak stabil. Jika pembangkit listrik tersebut rusak, maka dibutuhkan waktu sekira dua tahun untuk membangunnya kembali. Itu memaksa masya rakat untuk kembali hidup tanpa listrik, hingga pembangkit listrik baru selesai dibangun.Selain itu menurut wikipedia hal itu pernah terjadi di Quebec pada 13 Maret 1989, saat enam juta orang hidup tanpa listrik selama sembilan jam. Padahal, puncak ledakan badai matahari jika mengenai Bumi bisa mencapai lebih dari dua hari. Seperti pernah dikutip oleh ABC News pada 14 Januari 2007, ”Solar storm ini akan mempengaruhi beberapa menara di beberapa wilayah. Dan menara telekomunikasi merupakan sasaran empuk dari aktivitas solar storm,” ujar Dale Gary, ilmuwan yang juga petinggi di Institut New Jersey bagian fisika.Cukup menyeramkan juga ya fenomena tersebut.Tapi ya yang namanya dunia kita ngak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar