Jumat, 22 Oktober 2010

The Virgin

Ngomongin virginitas remaja, bukan hanya dominasi kaum cewek. Kaum cowok juga kudu turut ambil bagian dalam masalah ini. Karena makna virgin bukan hanya ‘kegadisan’ saja, tapi juga mencakup ‘keperjakaan’.

Virginitas sangat dekat hubungannya dengan melakukan hubungan seks. Menjaga virginitas berarti menjaga hubungan pergaulan dengan lawan jenis agar nggak kebablasan. Virgin nggaknya seseorang bukan hanya pada kondisi selaput dara saja, tapi sudah pada perilaku seksual dia yang menjurus.
Wah…kayaknya hot banget neh bahasan kita kali ini. Baca terus sampai tuntas, yuukkkk!

Virginitas, bukan tentang selaput ‘gadis’
Virginitas bukan melulu pada utuh tidaknya selaput dara yang menunjukkan kegadisan seorang cewek. Tapi virginitas adalah kondisi mental dan akhlak seseorang dalam perilaku seksualnya. Jadi pihak cowok pun juga bisa dikatakan nggak virgin kalo ia sudah mulai berani melakukan seks bebas sebelum nikah.

Ada banyak kasus selaput dara robek karena aktivitas olahraga atau naik sepeda. Ada juga kasus gonta-ganti pasangan atau pacar tapi selaput dara masih utuh. Nah, di antara dua kasus itu manakah yang masih virgin dan suci?

Jelas yang pertama dong. Meskipun selaput dara sudah robek, tapi kasus pertama menunjukkan kesucian seorang gadis. Tentu saja dengan catatan selama dia bukan pengikut aliran gaul bebas loh yah. Sedangkan kasus kedua, biar kata dia kemana-mana membual suci hanya karena selaput dara utuh, itu juga masih sangat bisa dipertanyakan. Selama dia beraktivitas mendekati zina alias penggiat pacaran, maka kesucian dia hanya sebatas lip service semata. Omong kosong, Non!

Begitu juga dengan halnya para cowok. Jangan karena kamu nggak punya selaput dara, bisa seenaknya saja main seruduk sana-sini tanpa aturan. Emangnya kamu ayam? Meskipun banyak orang bilang bahwa resiko cowok cenderung nggak ada karena nggak meninggalkan bekas semisal hamil kayak kasus pada cewek, tapi ingatlah bahwa dosa yang kamu tanggung juga sama besarnya. Jadi mending kamu berpikir ribuan kali sebelum melakukan tindakan bodoh dengan melakukan seks sebelum nikah. Iya nggak sih?

Jadi bagi kamu kaum cowok, kudu juga tetap harus mempertahankan ‘virginitas’ hingga nanti saatnya tiba. Kapan tuh? Yaitu kalo kalian sudah berani mengucapkan akad nikah di depan ortu/wali calon istrimu yang disaksikan banyak orang dan dicatat sama pak penghulu. Okay dong yah?              

Virgin ternoda, salah siapa?
Jawabannya adalah salah semua. Lho, kok? Rentannya virginitas pada remaja saat ini, nggak peduli cewek ataukah cowok, bukan melulu urusan individu yang lemah iman. Masyarakat yang lepas kontrol dan individualis juga menjadi pemicu maraknya seks bebas di kalangan remaja. Sebagai contoh adalah seorang pemilik kost-an yang cenderung permisif (serba boleh) tentang aturan berkunjung tamu putra ke kost putri. Mereka bisa pura-pura tidak tahu bila mendapati hal tersebut di depan mata, hanya karena supaya tempat kost-nya laku. Begitu juga dengan minimnya kepedulian dari masyarakat sekitar. Alih-alih menegur apalagi menggerebek pelaku zina, mereka hanya ambil jalan pintas ‘yang penting nggak mengganggu aku aja’.

Jadilah remaja yang dasarnya lemah iman ini semakin bebas aja mau melakukan hal-hal yang amoral. Mereka merasa mendapat pembenaran dari sekitar. Apalagi dari pihak berwenang dalam hal ini kontrol negara, juga sangat lemah. Selama tak ada pasal pengaduan sikap seseorang melanggar atau mengganggu orang lain, maka pezina tak bisa dijerat undang-undang yang notabene memang mengadopsi dari hukum pidana Belanda. Selama masing-masing pezina melakukannya suka sama suka, tak ada hukum positif di negeri ini yang bisa menjerat perilaku asusila mereka.

Apalagi akhir-akhir ini pelaku aktif gaul bebas semakin giat saja menolak RUU pornografi dan pornoaksi. Mereka berdalih dengan mengatasnamakan pengekangan terhadap kebebasan berekspresi. Belum lagi di pihak lain, mereka juga gencar membagikan kondom gratis bagi para pemuda. Kondisi ini diperparah dengan tayangan tivi dan sinetron yang semuanya nyaris mengumbar aurat dan membangkitkan syahwat para pemirsanya. Bahkan beberapa tahun lalu film Virgin pun dibuat dengan alasan untuk mengingatkan remaja tentang bahaya gaul bebas. Tapi bukannya malah ingat, tuh film malah mengumbar aurat dan membikin remaja mupeng (muka pengen) untuk coba-coba. Waduh…lengkap sudah upaya penodaan terhadap kaum muda ini.

Islam juga ngomongin virginitas
Islam sangat menjaga kesucian diri baik cewek maupun cowok. Islam sebagai pandangan hidup yang paripurna dan lengkap, telah memunyai aturan hingga hal terkecil sekalipun. Islam mempunyai langkah-langkah yang bukan hanya curative (penyembuh) tapi juga preventif (pencegah). Maksudnya, sebelum terjadi kerusakan masyarakat karena seks bebas dan hilangnya virgintas pada remaja, ada langkah-langkah pencegahan yang harus ditempuh.
Pertama, ada aturan yang lengkap dan detil tentang gaya berpakaian baik cewek maupun cowok. Batas-batas aurat mana yang dipatuhi untuk tidak dipamerkan semaunya sendiri. Bagi cewek ada kerudung dan jilbab yang harus dikenakan bila keluar rumah. Untuk cowok pun, hati-hati dengan sesuatu yang ada di atas lutut dan di bawah pusar. Karena itulah area batas aurat cowok. ada perintah menundukkan pandangan dari melihat hal-hal yang bukan menjadi haknya.

Kedua, aturan pergaulan laki-laki dan perempuan yang sempurna. Larangan berduaan bagi laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom karena pihak ketiga pastilah setan. Tahu sendirilah apa kerjaan setan yang bakal ngomporin kedua orang beda jenis ini untuk melakukan hal-hal terlarang. Rasulullah saw. Bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR Ahmad)

Ketiga, peran serta masyarakat harus ada. Menegur, menasehati, dan peduli harus ditingkatkan ketika terjadi gejala perilaku seseorang menuju ke arah gaul bebas. Yang namanya tetangga apalagi pak RT dan pak RW harus tegas memberi teguran, peringatan hingga sanksi untuk perilaku yang kebablasan.
Keempat, peran negara sangat vital dalam hal ini. Selain sebagai pihak yang mengelurkan aturan bekekuatan hukum, negaralah yang berhak memberi sanksi secara hukum pula bila ada pelanggaran. Negara harus mensosialisaskan aturan-aturan ini agar diketahui dan dipahami masyarakat. Bila sudah begini, orang-orang akan berpikir ribuan kali untuk melakukan tindakan amoral bila saja saksinya tegas. Cambuk 100 kali bagi yang pezina yang belum pernah menikah dan rajam bagi pezina yang sudah menikah. Bukan gertak sambal, tapi harus serius dilaksanakan. Bisa dijamin, angka gaul bebas yang notabene mengarah ke seks bebas langsung turun drastis.

Dalil sanksi bagi pezina ghairu muhshan adalah ayat tentang jilid (hukuman cambuk), yakni firman Allah swt.:
Pezina laki dan perempuan jilidlah masing-masing keduanya dengan seratus kali jilid” (QS an-Nûr [24]: 2)
Oya, untuk hukuman rajam adalah berdasarkan riwayat dari ‘Abdullâh bin Buraidah dari bapaknya berkata, “Telah datang kepada Rasulullah saw., al-Ghamidiyyah dan ia berkata, “Ya Rasulullah saw., aku telah berzina, sucikanlah aku!” Beliau saw. menolaknya.
Besoknya ia berkata, “Wahai Rasulullah jangan engkau menolak aku, semoga  engkau merehabilitasi aku sebagaimana engkau merehabilitasi al-Mâ’iz. Demi Allah saya telah hamil. Rasulullah saw. bersabda, “Jangan, pulanglah sampai engkau melahirkan.”

Ketika ia telah melahirkan ia mendatangi Rasulullah saw. dengan anaknya yang ada di gendongan, dan ia berkata, “Ini adalah anakku.” Rasulullah saw bersabda,”Pergi, dan susuilah sampai engkau menyapihnya!” Ketika ia telah menyapihnya ia mendatangi Rasulullah saw. dengan anaknya  yang membawa sepotong roti. “Ya Nabiyullah, saya telah menyapihnya, dan ia sudah bisa memakan makanan. Lalu, anak itu diberikan kepada salah seorang laki-laki dari kaum Muslim. Kemudian Rasulullah saw. memerintahkan menanam wanita itu hingga dadanya, kemudian memerintahkan manusia untuk merajamnya.” 

Hadis ini dengan jelas menunjukkan bahwa wanita hamil ditunggu sampai ia melahirkan, dan wanita yang menyusui ditunggu hingga ia menyapih anaknya.

Ati-ati en waspada
Jangan main-main masalah virginitas ini, apalagi berniat untuk coba-coba. Karena mirip dengan narkoba, awalnya coba-coba selanjutnya bisa kecanduan. Bagi para cewek, kehilangan virginitas sangat kuat dugaan menjadi pintu awal baginya untuk terjerumus ke arah jalan nggak bener selanjutnya. Banyak kasus menunjukkan bahwa cewek yang udah terlanjur kehilangan virginitas, akhirnya memilih masuk menjadi pelacur dengan anggapan hidupnya telah hancur dan nggak berguna lagi.
Bagi cowok juga nggak jauh beda. Awalnya yang berniat coba-coba bisa membuatnya menjadi ketagihan dan nggak lagi takut dosa. Apalagi mereka ini cenderung nggak punya beban sosial karena nggak ada selaput keperjakaan yang bisa membuktikan kesucian mereka or nggak. Plus, pihak cowok juga nggak nanggung kehamilan akibat gaul bebas. Bahkan tak jarang banyak cowok yang akhirnya memilih jadi gigolo (pelacur laki-laki) demi uang dan kenikmatan sesaat. Naudzubillah.

So, mulai saat ini, detik ini, kamu kudu nyadar bahwa masalah virginitas baik bagi cewek maupun cowok sama pentingnya. Sudah nggak zamannya lagi cewek menuding cowok sebagai pihak yang disalahkan. Begitu juga cowok menuding cewek sebagai pihak yang keganjenan. Semua kudu kembali melihat diri masing-masing, menjaga iman diri agar tidak tergoda untuk coba-coba gaul bebas yang itu bisa berakibat hilangnya virginitas. Bila benteng diri berupa keimanan sudah oke, maka saatnya kamu melihat sekitar. Ajak teman-temanmu untuk peduli virginitas dan mempertahankannya hingga menikah kelak. Gimana caranya?

Begini Bro ena Sis, di usia kamu yang masih remaja dan sangat muda ini, jauhkan hal-hal yang bisa mengakibatkan nafsu syahwat muncul. Buang jauh-jauh majalah porno, hindari tontonan yang memancing syahwat, tolak pacaran yang jelas-jelas langkah awal setan untuk menjerumuskan kamu pada perzinaan dan nggak usah coba-coba untuk ikhtilat--yaitu bercampur baur antara cewek dengan cowok kecuali dalam tiga hal; pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Lakukan aktivitas positif yang bisa meraup pahala semisal rajin belajar dan gabung dengan kelompok ilmiah remaja, olahraga yang tidak bertentangan dengan syariat, aktif di kegiatan rohis (kerohanian Islam), dan berkumpul dengan teman-teman yang sholih bagi cowok dan sholihah bagi cewek. Yang nggak boleh dilupa, pertebal keimanan kamu dengan selalu taat ajaran Islam, dan yakini bahwa Allah Maha Melihat di mana pun kamu berada. So, hal ini bakal bikin kamu malu dan malas untuk berbuat maksiat.

Finally…
Virginitas selain bukan melulu tentang selaput dara yang menunjukkan masih perawan tidaknya seorang gadis, ia bisa menjadi tolok ukur keimanan dan akhlak perilaku seseorang. Seseorang ini bisa cewek dan bisa juga cowok. Meskipun pada seorang cowok sulit dideteksi apakah ia masih virgin ataukah nggak, tapi sesungguhnya jawaban itu bisa ditemui di dalam kejujuran hati masing-masing individu. Most of all, ada Allah yang Mahatahu tentang virgin tidaknya seseorang, suci ataukah ternoda.

Musuh-musuh Islam selalu mencari celah dan berupaya untuk menjerumuskan remaja dan pemuda-pemudi muslim agar berlumur dosa. Celah ini adalah siasat untuk merusak Islam secara keseluruhan sebagai tujuan akhir. Generasi muda adalah lahan empuk yang digunakan sebagai sasarannya. Gimana nggak kalo di usia kamu ini, perkembangan hormon seksual emang mulai berkembang dan daya ingin tahu pun mulai meledak-ledak. Kalo nggak dibentengi dengan iman yang kuat, pastilah korban dari para pemuda akan berjatuhan. 

Jangan tinggal diam, remaja muslim kudu diselamatkan dari gaul bebas yang bisa mengakibatkan hilang dan murahnya harga virginitas. Itu semua bakal berat dilakukan selama paham kebebasan berperilaku yang menjadi salah satu sendi demokrasi terus dipertahankan. 

Nah, demokrasi ini ditopang oleh kapitalisme yang emang materi menjadi tujuan. Bagi mereka yang pikirannya dijejali ide kapitalisme, nggak masalah remaja rusak yang penting uang bisa dihasilkan dari sana. Apalagi bila itu dianggap sebagai penghasil devisa negara, maka tempat maksiat pun dilestarikan bahkan kalo bisa diperbanyak.
Hiii…pantas aja negeri ini nggak pernah putus dirundung malang dari satu musibah ke musibah yang lain. Soalnya, Tuhan emang pantas murka melihat tingkah manusia dan negara model kayak gini. Dan ternyata emang pangkal dari semua kerusakan ini terutama betapa murah harga virginitas remaja itu berpangkal dari sistem pergaulan, sosial, kemasyarakatan dan bahkan hukum kita itu mengacu pada selain Islam.

So, nggak ada jalan lain bila kita ingin menyelamatkan generasi muda dari kerusakan yang makin parah kecuali kembali pada aturan yang berasal dariNya. Dan aturan ini nggak akan mungkin sempurna dilaksanakan kecuali oleh sebuah sistem tertentu bernama Daulah Khilafah Islamiyah. Sistem ini nggak akan tegak kalo nggak ada pemuda muslim yang berusaha untuk memperjuangkannya. Jadi, nggak ada pilihan lain kalo pingin mulia di dunia dan akhirat kecuali kita semua, saya dan kamu, turut ambil bagian dalam perjuangan ini.

2 komentar:

Marisha Eliana mengatakan...

nice posting :D

Syahid mengatakan...

Thanks yah dah berkunjung