Realitas yang kita hadapi memang seringkali tidak sesuai dengan harapan. Banyak impian yang belum terwujudkan sesuai dengan keinginan. Tekanan dan tantangan hidup kian memancing kita untuk lebih sering mengeluh daripada bersyukur.Untuk meningkatkan rasa bersyukur, kita harus lebih jeli dan peka terhadap berbagai nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Kurangnya kepekaan terhadap nikmat Allah akan mengurangi syukur kita, sebab kita merasa tidak ada yang perlu disyukuri lagi. Meningkatkan kepekaan bisa dilakukan dengan melakukan perenungan terhadap apa yang terjadi pada hidup kita sehari-hari. Luangkan waktu Anda setiap hari untuk merenungkan nikmat setiap harinya.
Setiap saat, kita mendapatkan nikmat baru. Satu detik waktu berlalu berarti kita mendapatkan nikmat hidup selama satu detik. Nafas kita, penglihatan kita, penciuman kita, detak jantung kita dan sebagainya yang tidak mungkin disebutkan disini.Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, baik kejadian pad diri sendiri maupun orang lain. Sementara setiap saat selalu ada kejadian, berarti selalu ada hikmah yang bisa kita ambil. Sementara hikmah adalah suatu nikmat. Syukurilah.
Sudahkah kita bersyukur hari ini? Selamat membaca!
Kamis, 29 September 2011
Selasa, 27 September 2011
KULtweet : Material Promosi Efektif
Jangan kira membuat iklan atau material promosi adalah perkara mudah. Sebaliknya, butuh perencanaan dan tehnik yang matang untuk membuat sebuah iklan yang baik. Yang paling fundamental adalah, pemahaman akan makna iklan yang baik itu sendiri terkhusu pada material promosi cetak. Meskipun terlihat paling sederhana, namun bisa dikatakan bahwa iklan cetak sebenarnya memiliki tingkat kesulitan yang paling tinggi. Mengapa? Sebab, media yang digunakan sangat terbatas, hanya dua dimensi saja, sehingga praktis membutuhkan kreativitas yang maksimal. Hal ini menjadi inspirasi untuk berbagi mengenai Material Promosi Efektif.
Senin, 19 September 2011
Kata Bijak : Hati Tidak Berhak Menerima Amarah
Orang yang beruntung di antara kalian adalah orang yang terjaga dari ketamakan, hawa nafsu, dan amarah.” Bagaimana bila dia terlanjur marah? Hendaklah dia segera sedar, dan berusaha mengekang dirinya agar kemarahannya tidak terus berlanjutan.-UMAR BIN KHATAB-
Semua orang pasti pernah marah. Karena marah merupakan sifat sejak lahir yang dimiliki. Bohong besar jika ada orang di dunia ini yang mengatakan dirinya tidak pernah marah. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang sentiasa berinteraksi dengan manusia lain. Maka tidak heran jika terjadinya perselisihan faham yang memicu kejengkelan dan kemarahan. Hal ini adalah perkara biasa dalam kehidupan, perbedaan tak dapat dihindari. Tapi, amarah boleh ditahan. Pertengkaran boleh dihindari.
Segera minta maaf merupakan langkah tepat untuk meredam suasana, agar kemarahan tidak membengkak dengan sederet efek negatif yang mengancam keutuhan.Semoga amarah yang disesali dan maaf akan menjadi pembersih dosa orang yang dimarahinya.Menahan amarah tatkala emosi kita mulai meninggi merupakan perkara yang lebih mulia. Selamat Membaca !
Rabu, 14 September 2011
Kata Motivasi : Jaga Hati dengan Resolusi Jiwa
Hati yang jernih dalam menyikapi sesuatu membuat otak ini jadi “encer” serta bisa menenangkan jiwa. Ketika kita kehilangan sesuatu atau tertimpa musibah sebaiknya cukup kita menganggap bahwa memang sudah takdir. Ikhlaslah dengan semua yang terjadi karena Allah swt. pasti punya rencana yang baik terhadap kita. Dan jangan sekali-kali berprasangka buruk terhadap takdir yang menimpa kita atau kepada pencipta takdir baik dan takdir buruk.
Tidak ada alasan bagi kita untuk berprasangka negatif terhadap pencipta kita karena hidup dan mati kita tergantung padanya. Jalani hidup ini dengan ketenangan hati karena ia bisa menuntun kita pada kedamaian abadi. Mari jaga hati dengan baik, jangan pernah berprasangka buruk terhadap apa yang menimpa kita dan ikhlaskan semua yang terjadi. Karena kita datang dalam keadaan suci maka berusahalah kita pulang dengan keadaan suci juga. Selamat Membaca !
Kata Bijak : Cinta, Bahasa Tuhan
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaknya berkata yang baik atau hendaknya dia diam…” (MUHAMMAD). Penggalan hadist inilah yang menjadi inspirasi untuk selalu memperbaiki diri, berbagi dan memotivasi. Meskipun sudah baca, namun bukan berarti saya sudah paripurna dalam mengamalkannya. Yang ada dan sering terjadi justru sebaliknya, semakin lupa dan semakin tidak teramalkan. Lisan sulit terkendali, entah tak terhitung lagi berapa hati manusia tersakiti, entah berapa bagian pahala yang minus karena membicarakan kejelekan orang lain, entah seberapa terancamnya diri ini karena membicarakan hal yang tiada guna, ah, entah… Semoga berikut ini terabadikan sebagai prisai untuk menjaga kata, bahasa, sikap dan diri agar kelak mampu menggapai Cinta dariNYA. Amin. Selamat Membaca !
Langganan:
Postingan (Atom)